Sejarah

 
SEJARAH BERDIRINYA MASJID TAQWA SURONATAN YOGYAKARTA
(Sebagaimana dituturkan oleh Bapak H. Digdowerdoyo, BIM. –alm.
Mantan ketua takmir periode th. 1998-2001; 2001-2004)

Sebelum tahun 1940  (tanggal, tahun lupa), seseorang bernama Amat Djohar mewakafkan tanahnya seluas ± 100 m² untuk langgar/ surau Suronatan. Surau dibangun dengan bentuk rumah dari bambu, ada tempat pengimaman.

Tahun 1940 diprakarsai:
  1. Bapak KH. Abdul Aziz
  2. Bapak KH. Sudja’
  3. Bapak H. Siradj Nachrowi
  4. Bapak M. Wirjodimedjo
Surau dibangun untuk masjid, diberi nama Masjid Taqwa, dengan maquto. Luas diperlebar ke timur ± 85 m² untuk serambimasjid. Pembangunan baru 90% terhenti karena Perang Kemerdekaan 1945. Alkhamdulillah, setelah Indonesia merdeka, pembangunan dilanjutkan dan selesai tahun 1946/1947. Ternyata Masjid Taqwa ini satu-satunya masjid yang selesai dibangun setelah kemerdekaan, hanya di kota Yogyakarta (Masjid Besar Kauman sudah ada).

Tersohorlah Masjid Taqwa ini. Tahun 1947, setelah acara Peringatan 17 Agustus, esoknya tanggal 18 Agustus 1947, Wapres Dr. Mohammad Hatta semat berjama’ah sholat Jum’at di Masjid Taqwa Suronatan ini. Personil Takmir saat itu adalah:
  1. Bapak KH. Abdul Aziz
  2. Bapak KH. Sudja’
  3. Bapak H. Siradj Nachrowi
  4. Bapak M. Wirjodimedjo
  5. Bapak H. Moh. Kusnan
  6. Bapak H. Moh. Djalal
  7. Bapak R. Salim Dirdjojuwono
  8. Bapak Ali Djoefri
  9. Bapak Dimjati Dahlan
  10. Bapak Moh. Dimjati
  11. Bapak Moh. Sidik
  12. Bapak Almunir atau Bapak Munir
  13. Bapak Darwis Brahim
  14. Bapak H. Hisyam
  15. Bapak H. Noor Azar
  16. Bapak H. Muswar Daim

Pemuda Muhammadiyah Suronatan yang dipelopori:
  1. Bapak M. Sumarmo
  2. Bapak M. Kodiran
  3. Bapak Sutilan
  4. Bapak Imam Waqiron
  5. Bapak M. Daldiri
  6. Bapak R.Wiryadi
Dibantu kader-kadernya:
  1. Saudara R. Duchron Zuhri
  2. Saudara Asmuni
  3. Saudara R. Kartono
  4. Saudara Muslich Dardiri
  5. Saudara Suprapto Prawirosubroto
  6. Saudara M. Zuhairi Sidik
  7. Saudara Moh. Imam Masyhuri
  8. Saudara Suprastowo Muda
Menginginkan Masjid Taqwa yang besar/ megah. Mereka membantu yang tua mencari dana dan tahun 1961 dilaksanakan pengecoran besar-besaran pembangunan Masjid Taqwa, sehingga nampak seperti sekarang.

Namun sebelah timur dan utara masjid belum seperti sekarang, masih rumah-rumah penduduk. Dengan lobby yang baik yang dilaksanakan oleh juragan batik kaya di Suronatan, ialah Bapak H. Moh. Kusnan, dan di Notoprajan ialah Bapak H. Moh. Djalal, tanah-tanah tersebut dibeli dan diwakafkan untuk Masjid Taqwa, sehingga yang dahulu luasnya 100 m² menjadi ± 1.500 m².

Secara bertahap kemudian  dibangun Gedung Pesantren Masjid Taqwa. Tahun 1978 dibangun Gedung Asana Muda (utara Gedung Pesantren), kerjasama dengan Rukun Kampung Suronatan dengan bantuan desa tahun 1978 s/d 1981, termasuk gedung sayap timur Gedung Pesantren (dua lokal). Tahun 1982 Takmir membangun ke utara dari dua lokal tersebut.

Tahun 1970 didirikan Akademi Da’wah Muhammadiyah , menempati ruang atas serambi Masjid Taqwa. Tahun 1980 menjadi Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah. Tahun 1995 PUTM pindah tempat. Tahun 1999 tempatnya dipakai untuk Pondok Pesantren Masjid Taqwa Suronatan.

Sebetulnya sejak tahun 1995 telah terasa Pengurus Takmir Masjid waktu itu melempem. Dengan diprakarsai Pemuda Muhammadiyah antara lain:
  1. Saudara HM. Arief Yulianto
  2. Saudara Aljadu Munir
  3. Saudara Zainul ‘Aini
  4. Saudara Sutomo
  5. Saudara Hasan Buchori
  6. Dan lainnya
Kepengurusan takmir lama bisa mengestafetkan ke pengurusan takmir yang baru. Tahun 1998 terbentuk Pengurus Takmir baru periode 1998-2001 dan periode 2001-2004 (pemilihan baru).
Kegiatan takmir yang baru selain meneruskan kegiatan takmir lama, antara lain pengajian-pengajian, juga rehab atau membangun yang belum ada, antar lain dalam periode 1998-2001:
  1. Penggantian tegel dengan keramik
  2. Perbaikan/ penguatan kubah
  3. Pengecatan dinding dan pintu serta jendela
  4. Pembuatan tempat wudlu baru
  5. Dan lain-lain.

Pembangunan dalam periode 2001-2004 adalah:
  1. Mengganti keramik lantai Gedung Pesantren
  2. Perbaikan bagian atas Gedung Pesantren
  3. Mengganti pagar masjid yang di Jl. Taqwa dengan dua gapura
  4. Dan lain-lain.
Periode 2001-2004 takmir mengijinkan Pengurus RW 08 mendirikan/ membangun Gedung Kantor RW 08 Suronatan di sebelah barat Gedung Pesantren, dengan suatu perjanjian, sebab tanah tersebut adalah wakaf. Perjanjian dilaksanakan antara Pengurus Ranting Muhammadiyah Suronatan (yang membawahi Takmir) dengan Ketua RW o8.